Wakil Ketua DPR Aceh H Sulaiman Abda MSi memberikan kuliah umum dihadapan civitas akademika STIKES dan STMIK U’Budiyah di Plannary Hall setempat, Kamis (13/2) kemarin. Dalam kuliah umum yang bertemakan “Model pemimpin ideal menjawab tantangan zaman”, Sulaiman memaparkan bahwa sosok pemimpin ideal di dunia ini hanyalah Nabi Muhammad SAW, karena itu seluruh ummat Islam dan pemimpinnya harus mengikuti jejak dan keteladanan Rasulullah dalam memimpin.
Sejumlah karakter yang harus dimiliki pemimpin adalah keikhlasan dalam berbuat, karena kalau memimpin tidak ikhlas biasanya banyak menuntut. Kejujuran dan amanah juga perlu dimiliki oleh pemimpin, tanpa kedua hal ini, seorang pemimpin tidak akan dipercaya oleh masyarakat. “Kalau pemimpin banyak cakap bohong, ya tidak akan dipercaya lagi oleh masyarakat. Ini juga yang membuat masyarakat sekarang apatis, karena pemimpin banyak berbohong,”kata Sulaiman.
Pada kesempatan itu Sulaiman juga menyemangati mahasiswa agar tidak lekas patah semangat dalam menjalani kuliah. Tidak jadi soal dimana seseorang menempuh pendidikan, sebab yang menjadi pertimbangan hari ini adalah pemikirannya dan ide yang dimiliki. Jadi tidak ada lagi perbedaan swasta atau negeri, semua sekarang bisa bersaing secara professional.
Puji Kesuskesan UBudiyah
Pada kesempatan itu, Sulaiman juga memuji kesuksesan Ketua Yayasan UBudiyah Dedi Zefrizal dan Ketua STIKES UBudiyah dalam mengelola perguruan tinggi. Keduanya dinilai Sulaiman punya kapasitas dalam mengelola UBudiyah, sehingga kampus ini berkembang cukup pesat. Padahal kata Sulaiman keduanya tidak memiliki basis tentang Perguruan Tinggi jika dibandingkan dengan dirinya yang berangkat dari seorang dosen. Meskipun pernah bermimpi untuk membangun satu perguran tinggi, tetapi nyatanya ia tak mampu mewujudkannya. “Pak Dedi dan Ibu Mariani terbukti mampu membangun UBudiyah,”kata Sulaiman yang pada kesempatan itu juga menegaskan akan membantu mewujudkan pembangunan jembatan akses ke kampus UBudiyah pada tahun 2014 ini.
Menjadi Pemimpin
Sulaiman mengaku dua keinginannya pupus di tengah jalan ketika masih merintis karirnya. Diakuinya ketika masih menyandang profesi sebagai dosen di FKIP Unsyiah ia mengimpikan bisa menjadi guru besar, begitu juga impiannya untuk membangun Universitas Jabal Ghafur ketika dipercayakan menjadi pengurus yayasan perguruan tinggi itu. Namun keduanya pupus sudah ketika ia memutuskan menjadi politisi.
“Tetapi Allah berkehendak lain, saya ditakdirkan menjadi salah Ketua Golkar Aceh dan menjadi Wakil Ketua DPR Aceh. Ini semua terwujud karena permohonan saya kepada Allah. Ya Allah kalau memang saya bermanfaat kalau berada di dewan berikan jabatan itu untuk saya, kalau memang sebaliknya jangan berikan jabatan itu untuk saya,”pungkas. Lebih dari itu, pria yang akrab disapa Bang Leman ini juga mengaku menjadikan ikhlas sebagai landasan setiap pekerjaannya. Sehingga ia tidak merasa kerugian atas apapun aktivitas yang dilakukan sehari-hari.
Ketua STIKES : Bang Leman Pribadi Yang Sederhana
Ketua STIKES U’BUdiyah Marniati MKes ketika membuka Kuliah Umum Semester Genap 2013-2014, mengatakan Sulaiman Abda diundang untuk menyampaikan kuliah umum bukan lantaran posisinya sebagai Ketua DPR Aceh dan Ketua Partai Golkar Aceh. Menurut Marniati, keteladanan Sulaiman Abda sebagai pemipin daerah dan partai politik di Aceh adalah pada kesederhanaannya dan solidaritas sosialnya yang tinggi. Dua hal ini patut dijadikan inspirasi bagi para mahasiswa yang nantinya akan menjadi pemimpin masa depan Aceh.
Karenanya Marniati berharap mahasiswa U’Budiyah bisa mengambil manfaat dari hasil kuliah umum yang mengulas tentang pahit getirnya Sulaiman Abda ketika merintis karir kepemimpinannya dari sejak menjadi pimpinan lembaga mahasiswa Unsyiah, menjadi dosen FKIP Unsyiah hingga akhirnya memilih jadi politisi partai golkar.
Kuliah umum ini dihadiri seluruh civitas akademika STIKES dan STMIK UBudiyah, Ketua Yayasan Dedi Zefrizal dan Ketua Kopertis XIII Aceh Prof Dr Jamaluddin Med. Pada kesempatan itu Ketua STIKES Marniati MKes juga menyerahkan cinderamata HP Android IMO S79 edisi Universitas UBudiyah Indonesia kepada Prof Jamaluddin dan Drs Sulaiman Abda.