Lima dosen dari Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) yang terpilih sebagai dosen pengampu mata kuliah pada Program Praktisi Mengajar (PPM) Angkatan 4 Tahun 2024.
BANDA ACEH – Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) kembali terpilih sebagai satu dari 163 Perguruan Tinggi di Indonesia sebagai Perguruan Tinggi Pelaksana Program Praktisi Mengajar (PM) Angkatan ke-4 Tahun 2024.
Program Praktisi Mengajar (PM) merupakan program yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) yang bertujuan mencetak lulusan perguruan tinggi agar lebih siap masuk ke dunia kerja.
Praktisi Mengajar (PM) ini mendorong kolaborasi aktif praktisi ahli dengan dosen agar tercipta pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam dan bermakna antarcivitas akademika di perguruan tinggi dan profesional di dunia kerja.
Kolaborasi ini dilakukan dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas baik secara luring maupun daring.
Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) yang diwakili Direktur Sumber Daya Manusia dan Sarana (SDMS) Periskila Dina Kali Kulla SPd MSc menghadiri seremoni penandatanganan perjanjian kerja sama PM Angkatan ke-4 Tahun 2024 dengan Kemendikbudristek yang berlangsung di Ruang Graha Utama Gedung A lantai 3 Senayan, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2024).
“Pada PM kali ini UUI mendapat kesempatan sebanyak 13 kelas kolaborasi yang terdiri atas 7 program studi, 3 fakultas, 5 dosen, dan 10 praktisi,” kata Periskila.
Program studi UUI yang lolos PPM yaitu S1 Manajemen, S1 Sistem Informasi, S1 PGSD, S1 Kebidanan, S1 Farmasi, S1 Ilmu Gizi, S1 Informatika, dan S1 Kesehatan Masyarakat.
Rektor UUI Prof Adjunct Dr Marniati MKes berharap dengan adanya kelas kolaborasi melalui PM ini dapat mempersiapkan para mahasiswa yang lebih berkompeten dan siap memasuki dunia kerja dalam berbagai pilihan karier sesuai dengan minat dan potensinya masing-masing.
“Oleh karena itu, kelas kolaborasi ini memiliki dampak yang positif dan sangat besar dalam mencetak lulusan UUI yang kompeten dan siap terjun ke Dunia Kerja atau Dunia Industri,” kata Marniati.(*)