Oleh: Prof. Adjunct. Dr. Marniati, M.Kes
Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan dan fondasi utama bagi perkembangan individu dan masyarakat terutama di era globalisasi dan revolusi teknologi seperti sekarang. Transformasi pendidikan menjadi semakin penting untuk memastikan relevansinya terhadap perkembangan dan tuntutan zaman guna mempersiapkan generasi muda agar siap menghadapi tantangan masa depan yang kompleks dan dinamis.
Transformasi pendidikan tidak hanya tentang memodernisasi infrastruktur atau penggunaan teknologi di dalam kelas, tetapi juga tentang mengubah paradigma, kurikulum, dan pola pikir dalam pendidikan sebagaimana komitmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam upaya meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan di Indonesia.

Merdeka Belajar, sebagai paradigma pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik, yakni metode pengajaran yang lebih interaktif, kreatif, dan inovatif. Dengan kata lain, pendidik tidak hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga fasilitator pembelajaran yang menginspirasi dan mendorong peserta didik untuk dapat belajar secara mandiri.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) bertema “Hasil PISA dan Transformasi Pendidikan di Indonesia” mengatakan ketika seseorang merasakan manfaat dari pendidikan yang berfokus pada peserta didik, akan menjadi dorongan kuat untuk mempertahankannya.
Oleh karena itu, menjaga transformasi pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik tentu perlu melibatkan peran berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah, lembaga pendidikan, komunitas lokal, dan sektor swasta.
Selain paradigma pembelajaran, kurikulum pendidikan juga harus relevan dengan perkembangan dan kebutuhan zaman.

Kurikulum tradisional yang statis dan terfokus pada pemberian informasi sekarang berkembang menjadi kurikulum yang lebih dinamis dan responsif terhadap perkembangan industri dan kebutuhan masyarakat pemecahan masalah, kreativitas, keterampilan komunikasi, dan pemikiran kritis. Hal ini akan mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi secara positif dalam lingkungan masyarakat yang terus berubah.
Bagi institusi pendidikan tinggi, transformasi ini mendorong integrasi mata kuliah interdisipliner, pembelajaran berbasis proyek, dan pengembangan keterampilan lunak yang diperlukan untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi dunia kerja.
Transformasi pendidikan juga harus memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan berkualitas, termasuk akses pendidikan bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan fisik.
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan di negara berkembang seperti Indonesia, pendidikan harus selalu memberikan prioritas kepada peserta didik yang tertinggal, sehingga perlu adanya mandat kuat dari pemerintah untuk memprioritaskan kurikulum dan pengajaran yang berfokus pada mereka yang berpotensi paling tertinggal.
Oleh karenanya, inisiatif untuk meningkatkan inklusi dalam pendidikan melalui teknologi dan kebijakan akses harus didorong secara aktif, sehingga tidak ada yang tertinggal dalam perjalanan menuju pengetahuan dan pengembangan diri.

Yang menjadi poin penting dalam transformasi pendidikan tentunya penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan teknologi dan informasi di dunia pendidikan telah mengubah lanskap pendidikan secara fundamental.
Dari penggunaan internet dalam pembelajaran jarak jauh hingga kecerdasan buatan (AI) yang mengadaptasi kurikulum untuk setiap peserta didik secara individual, teknologi telah memungkinkan personalisasi dan akses pendidikan yang lebih luas. Segingga transformasi ini tidak hanya menciptakan kelas virtual, tetapi juga memperluas pemahaman kita tentang bagaimana cara terbaik untuk mengajar dan belajar.
Transformasi pendidikan bukanlah tugas yang mudah, tetapi merupakan langkah yang sangat penting untuk memastikan bahwa pendidikan tetap relevan dan bermanfaat bagi masa depan generasi mendatang.(*)