Kegiatan zikir, doa dan tausiyah yang dipimpin Ustad Jamaluddin MPd menjadi agenda utama kegiatan peringatan 9 tahun tsunami di Plennary Hall, Ubudiyah Kamis (26/12) pagi. Seluruh civitas akademika tampak khidmat dan larut dalam zikir, doa serta tausiyah yang berisikan hikmah-hikmah dibalik musibah dahsyat gempa dan tsunami.
Ustad Jamaluddin antara lain berpesan bahwa musibah sebagai suatu peringatan Allah itu penting bagi manusia. Karena ia merupakan teguran, supaya manusia menyadari kesalahannya dan kemudian bertaubat dan kembali mendekat kepada Allah. Dia juga mengingatkan agar setiap musibah yang terjadi jangan hanya dimaknai sebagai fenomena alam. Lebih dari itu, ini merupakan kehendak Allah dan segala sesuatunya akan kembali kepadaNya. “Yang paling penting adalah bagaimana musibah ini menjadi penguat keimanan kita, bukan sebaliknya,”tuturnya.
Sementara itu, Agussalim SKM MKes dalam sambutannya mewakili Yayasan Ubudiyah menyampaikan agar kegiatan peringatan tsunami di Ubudiyah dijadikan kegiatan tahunan. Tujuannya bukan untuk dirayakan, tetapi untuk menjadi peringatan dan momentum untuk mendoakan saudara-saudara kita yang telah mendahului kita.
Kegiatan yang dimulai sekira pukul 09:30 itu diawali dengan pemutaran film dokumenter peristiwa gempa dan tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004. Ketua Panitia Zulfahmi mengatakan peringatan tsunami ini di Ubudiyah kali terlaksana atas dukungan Yayasan Ubudiyah dan partisipasi dari kalangan civitas akademika. Pada kesempatan itu, panitia juga menyerahkan santunan kepada 20 a nak yatim dari Gampong Tibang dan Alue Naga. Hadir pada kegiatan itu Ketua STMIK Ubudiyah Agus Ariyanto MSi, dosen dan staf STMIK dan STIKES Ubudiyah, Pj BEM STIKES R Julia, Pj BEM STMIK M Irsan, dan kalangan mahasiswa kedua sekolah tinggi ini. (FNS-UBNEWS)